Ana Abduka Ya Rabb

2 komentar


Barangkali aku telah lupa bagaimana cara bersyukur kepadaMu, Ya Rabb.
Izinkan untuk kesekian kalinya aku merengkuh ruang penghambaan yang sudah berisi penuh dengan kealpaan. Untuk kesekian kalinya ku rengkuh sajadah dan mushaf yang tak lagi pernah dibilas oleh air mata. Air mata kesejukan yang mengalir dari oase pengampunan dan maghfirahMu. Acap kali ku lantunkan ayat-ayatMu hanya pada tepian waktu yang tersisa setelah aku teguk puas kehidupan dunia ini. Ku tuangkan kegelisahan pada gelas-gelas penantian do’a yang kini mulai retak hampir pecah. Tak sanggup lagi menjadi wadah kekafiranku yang berpadu dengan maksiat di sela-sela rakaat shalat. Sujud yang berwarna kepongahan meskipun ku cium tanahMu sejajar telapak kakiku. Bahkan, sudah berapa subuh kutinggalkan hanya untuk memuaskan lelap mimpiku. Seharusnya aku sadar bahwa malamMu adalah saat memanjakan qalbu ku dengan munajat. Biar bicara bisu hati ku pada gelap malam.

Izinkan aku menangis lagi dihadapanMu ya Rabb. Menyesali langkahku yang seringkali tak memenuhi ridhaMu.

Ilahi, anugerahilah aku kepasrahan total kepadaMu, dan sinarilah mata hatiku dengan pancaran penglihatan kepadaMu, hingga mata hati itu menguak segalanya yang menutupi mata hati itu dan mencapai sumber kegunganMu. Agar aku lebih mengenal Engkau.

-untuk kesekian kalinya-
(230208)

VEkToR

0 komentar

Dengan memanfaatkan jasa Macromedia Freehand yang mutakhir akhirnya wajah saya yang sangat dirindukan ibu saya (ge-er amat) bisa juga dibuat gambar vector. Hasilnya cukup lumayan untuk seorang pemula.
Yang penting sabar aja nge-path-nya…paling kalo gak sabar, pencet aja tanda silang di sudut kanan atas window…keluar deh…trus maen game deh… gak bakal capeee deeeh…

The Calling - Our Lives

0 komentar

Is it love tonight
When everyone's dreaming
Of a better life
In this world
Divided by fear
We've gotta believe that
There's a reason we're here
Yeah, there's a reason we're here

CHORUS:
'Cause these are the days worth livin'
These are the years we're given
And these are the moments
These are the times
Let's make the best out of our lives

See the truth all around
Our faith can be broken
And our hands can be bound
But open our hearts and fill up the emptiness
With nothing to stop us
Is it not worth the risk?
Yeah, is it not worth the risk?

'Cause these are the days worth livin'
These are the years we're given
And these are the moments
These are the times
Let's make the best out of our lives
Even if hope was shattered
I know it wouldn't matter
'Cause these are the moments
These are the times
Let's make the best out of our lives

We can't go on
Thinking it's wrong
To speak our minds
I've gotta let out what's inside

Is it love tonight
When everyone's dreaming
Can we get it right?
Yeah, well can we get it right?

'Cause these are the days worth livin'
These are the years we're given
And these are the moments
These are the timesa
Let's make the best out of our lives
Even if hope was shattered
I know it wouldn't matter
These are the moments
These are the times
Let's make the best out of our lives

PenAT ...

0 komentar

Bosan aku dengan penat.
Inginku menembus langit ke tujuh lalu kulepaskan rasaku di sela retakannya.
Kan kuacuhkan malaikat yang memarahiku.
Kuberlari di atas lumpur hitam dan terjatuh.
Wajahku hitam, kotor, dan tak kukenal.
Bagai sosok makhluk seram jelek di film-film horor indonesia.
Kuberteriak panjang di hutan. Meraba daun kering yang terselip di pucuk cemara. Tapi ranting tajamnya melukai kulit kepalaku yang rambutnya rontok dan hampir botak.
Terluka, mati rasa, sampah, semuanya memelukku.
Hingga ku tak bisa bernafas. Bau busuk menusuk paru-paruku. Lebih sakit dari tusukan nikotin yang bercampur tembaga.
Inginku kutinggalkan bumi dan berlari bebas di planet mars. Mengusir iblis dan malaikat hitam dari dasar serebelum.
Tapi oksigenku habis. Tenggorokanku berkerut, tulangku rapuh. Nukleus seluruh tubuhku berceceran. Dan aku letih. Nyaris mati.
Kembaliku ke bumi.
Berhadapan dengan kenyataan.
Kebosanan yang merengkuh bersama sisa hujan tadi malam.

-di langit kota yang sama-
(150208)



It's a real World !!

0 komentar

Demikian panjang langkah ini sehingga ia tak lagi berbentuk setapak yang tegak lurus dengan tujuan. Begitu jauh aku telah meninggalkan titik perhentian. Sementara di didepan sedepak langkah akan menuju titik horison yang entah apa lagi namanya. Orang-orang menyebutnya sebagai dunia nyata, it’s a real world. Dunia yang semua orang akan melakukan perlombaan apapun untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Berlari dan terus berlari, dinamika itu di depan mata kita sendiri. Menggantung harapan yang kian sulit direalisasikan dengan segala bentuk ketidakadilan. It’s a real world. Dan ketika kenyataan bertolak belakang dengan sisi kemanusiaan lambat laun dunia ini akan dipenuhi penduduk neraka. Dunia adalah kekosongan, di luar dan di dalam jagat raya ini.

Sebuah Keniscayaan Hidup

1 komentar

_____ tentang sebuah tujuan hidup


Menentukan tujuan hidup adalah suatu keniscayaan. Tujuan hidup tidak begitu saja terwujud tanpa adanya suatu proses panjang dalam waktu yang lama dengan segala pembelajarannya. Allah telah mewahyukan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk menyembah dan mengabdi kepada-Nya serta menjadi khalifah dimuka bumi ini. Tetapi suatu keharusan pula menentukan tujuan-tujuan parsial untuk mencapai tujuan akhir tersebut.
Dasar pemikiran ini yang mengantarkanku terhadap prinsip hidup yang lebih luas lagi. Hidup tidak sekedar bangun pagi kemudian mendapati siang lalu menjemput malam, tanpa hikmah dan pembelajaran.
Hidup tidak sekedar duduk termangu menanti rahmat turun dari langit, tanpa suatu usaha dan karya nyata.
Hidup bukan pula menghitung bintang dilangit dan mengukur luasnya lautan, tanpa tujuan yang yang pasti.
Hidup didunia adalah suatu masa dimana bisa belajar banyak tentang hakikat ciptaan Allah, dengan segala kesempurnaanNya.
Hidup adalah bekerja dan berkarya nyata untuk meningkatkan harkat dan kemuliaan hidup, di dunia dan di akhirat.
...semoga bisa dilakukan...

Ingat masa kecil dulu, belajar ngaji….

3 komentar

Kemarin,waktu shalat maghrib di sebuah mesjid saya mendengar anak-anak sedang belajar mengaji…
jadi teringat dulu....sekitar kelas 3 SD...Setiap malam saya bareng teman-teman belajar mengaji di rumah guru yang banyak memberikan kami ilmu pengetahuan dunia untuk akhirat. Mereka adalah suami istri yang berprofesi sebagai guru agama di sebuah SMP. Namanya Bu Erna Hasibuan, nama suaminya… duh, saya lupa, marganya Hasibuan juga. Selesai ngaji trus mau pulang ke rumah saya sering dikejar anjing.
Pernah suatu waktu saya disuruh ikutan lomba ceramah, semuanya udah disiapin. Waktu saya mendapat giliran ceramah, saya nggak lupa membaca do’a yang diajarkannya…la tahob walaa tahzan…innalloha ma’ana…tapi ditengah jalan, saya lupa teksnya apa, waduh…malu banget…bingung, panik, namanya juga anak-anak. Kemudian saya menatap guru saya yang kebetulan menjadi juri dan beliau memberikan sebuah isyarat, saya nggak tau persis maksudnya apa langsung aja ceramahnya saya akhiri di tengah jalan…anehnya, saya dapat juara 3…setelah itu saya pura-pura tenang, nggak berharap apa-apa lagi. Yang penting udah udah dikerjain, nggak peduli amat hasilnya gimana….anehnya, saya dapat juara 3…hehehe…
Makasih guru….
-Bandung, 24 Jan ’08-